Psikologi adalah ilmu yang memperlajari kondisi kejiwaan
(kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas
motorik, kognitif, maupun emosionalnya. Seperti yang sudah dikemukakan mengenai
pengertian psikologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa itu sendiri
tidak nampak, maka yang dapat dilihat atau diobservasi ialah perilaku atau
aktivitas0aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa.
Perilaku dalam hal ini yaitu meliputi perilaku nampak (overt behavior) dan juga perilaku yang tidak nampak (innert behavior). (Walgito, 2005)
Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai
hal, contohnya tes kepribadian. Tujuan tes kepribadian adalah mengetahui
perbedaan diantara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat
individual dan unik, yang berarti tidak seorangpun yang memiliki kepribadian
yang sama diantara satu dengan lainnya dan kepribadian itu bukan berarti benar
atau salah, bukan juga yang baik ataupun yang buruk. Tes tersebut berupa
kuesioner atau instrument standar lainnya yang didesain untuk mengungkapkan
karakter seseorang. Tes kepribadian sebagai analisis untuk menghasilkan respon
yang konon merupakan kepribadian dari seseorang dan biasanya digunakan dalam riset
psikologi untuk menguji berbagai teori kepribadian. Selain itu, tes kepribadian
mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi seleksi, klarifikasi, dan deskripsi. Fungsi
seleksi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu yang
sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan. Fungsi klarifikasi untuk
mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis dari hasil tes yang
dilakukan. Sedangkan, fungsi deskripsi digunakan untuk menjelaskan profil
seseorang baik kepribadian, tingkah laku, kemampuan, minat, dan bakat.
Berdasarkan berbagai fungsi tes kepribadian, aplikasi
penilaian tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi dirancang sebagai
fungsi deskripsi yaitu untuk mengetahui minat dan gambaran kepribadian pada
mahasiswa-mahasiswi di universitas
gunadarma, khususnya fakultas psikologi, sehingga lulusan universitas gunadarma
memiliki gambaran mengenai minat dan kepribadian dirinya masing-masing, yang
dapat digunakan untuk menemukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan gambaran
dirinya.
Pentingnya diadakan tes kepribadian karena kepribadian
manusia menentukkan bagaimana setiap individu mengoperasikan dirinya di dunia
kerja. Apabila kepribadian individu memiliki kecocokkan dengan pekerjaan yang
dijalani, maka individu tersebut akan cenderung bekerja lebih giat dan
memperoleh stres dalam kadar yang rendah, sehingga produktivitas kerja individu
terus senantiasa meningkat dan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau
tempat individu tersebut bekerja. Selain itu, kecocokkan antara kepribadian
pekerja dengan pekerjaannya juga dapat mendorong individu untuk mengembangkan
serta mengerahkan bakat yang dimilikis secara maksimal. Bakat adalah suatu
karakteristik unik individu yang membuatnya mampu atau tidak mampu dalam
melakukan suatu aktivitas secara mudah atau sulit (Herawati, 2008).
Berdasarkaan besarnya
manfaat dari mengenali kepribadian mahasiswa untuk mempermudah setiap lulusan
mahasiswa di Universitas Gunadarma, maka tes kepribadian berbasis sistem
informasi psikologi dibuat agar dapat digunakan serta mempermudah proses
mengenali kepribadian mahasiswa melalui tes kepribadian. Adapun keunggulan tes
kepribadian menggunakan basis sistem informasi adalah mempercepat proses, serta
menghemat biaya pengoperasian, atau dengan kata lain tes yang dilakukan akan
berlangsung efisien dan efektif.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu;
1.
Apa
yang dimaksud dengan kepribadian?
2.
Apa
teori kepribadian yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur kepribadian individu?
3.
Apa
yang dimaksud tes kepribadian?
4.
Apa
yang dimaksud tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi?
5.
Bagaimana
cara menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi psikologi yang digunakan
untuk mengukur kepribadian seseorang?
Berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan, maka
tujuan yang diharapkan penulis dapat tercapai yaitu;
1.
Mengetahui
pengertian dari kepribadian
2.
Memahami
teori kepribadian yang digunakan sebagai landasan pembuatan aplikasi tes
kepribadian
3.
Mengetahui
pengertian dari tes kepribadian
4.
Membuat
suatu aplikasi tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi yang dapat
digunakan untuk mengukur kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.
5.
Memahami
cara penggunaan aplikasi tes kepribadian berbasis sistem inforamsi psikologi
yang telah dibuat, sehingga dapat dioperasikan secara luas untuk mengukur
kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam
penyusunan makalah ini antara lain, yaitu;
1.
Bagi
Mahasiswa
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian
berbasis sistem informasi psikologi ini, mahasiswa fakultas psikologi dapat
mengoperasikan aplikasi ini guna mengukur kepribadian serta mengenali bakat
yang dimiliki mahasiswa-mahasiswi di Universitas Gunadarma. Selain itu,
Mahasiswa dari fakultas diluar psikologi juga dapat merasakan manfaatnya dengan
menggunakan aplikasi tersebut untuk mengenali dirinya lebih jauh dengan bantuan
mahasiswa fakultas psikologi.
2.
Bagi
Universitas Gunadarma
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian
berbasis sistem informasi psikolomgi ini, Universitas Gunadarma diharapkan
mampu menemukan solusi baru dalam bentuk aplikasi tes kepribadian ini guna
mengenali dan mengukur kepribadian setiap mahasiswa yang terdaftar, sehingga
peluang lulusan mahasiswa Universitas Gunadarma untuk memperoleh pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan individu yang bersangkutan semakin besar.
3.
Bagi
Masyarakat
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian
berbasis sistem informasi psikologi ini, diharapkan pengunaannya lebih luas
lagi, tidak hanya pada ranah universitas saja, namun meluas hingga ke
masyarakat umum, sehingga masyakarat
juga dapat terbantu dengan adanya aplikasi ini untuk mengenali gambaran
mengenai dirinya sendiri.
4.
Bagi
Penulis
Dengan penyelesaian penyusunan makalah ini, penulis
mengharapkan bahwa makalah ini dapat memberikan perolehan nilai akademis yang
maksimal untuk mata kuliah softskill Sistem
Informasi Psikologi. Selain itu, makalah ini juga dapat dirasakan manfaatnya
oleh penulis dengan menambahkan wawasan serta mengembangkan kemampuan softskill penulis.
Kepribadian
adalah sifat umum individu yang berasal dari organisasi pikiran, kegiatan, dan
perasaan yang membentuk suatu pola yang relatif menetap, sehingga menciptakan
suatu ciri khas bagi individu tersebut dan dapat mempengaruhi kemampuan
individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Menurut Henry A. Murray pada tahun 1958 dan telah
direvisi di tahun 1959, kepribadian
setiap individu tidak dapat dilepaskan dari 15 komponen kepribadian sebagai
berikut;
a.
Achievement
Kebutuhan
atau dorongan untuk mencapai hasil kerja atau belajar sebaik mungkin,
melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, untuk dikenal
otoritasnya, mengerjakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang
sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah rumit-rumit, dan ingin mengerjakan
sesuatu lebih baik dari yang lain, dsb.
b.
Deference
Kebutuhan
atau dorongan untuk mendapatkan pengaruh dari orang lain, mengikuti perintah
dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji
hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, membaca kisah
tentang orang-orang besar, menyesuaikan diri pada kebiasaan dan menghindar dari
yang tidak biasa, menyerahkan kepada orang lain untuk mengambil keputusan.
c.
Order
Kebutuhan untuk memiliki pekerjaan tertulis tetap rapih dan teratur,
membuat rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukan keteraturan dalam
berbagai hal, memelihara segala sesuatu tetap rapih dan teratur, memperinci
pekerjaan secara teratur, menyimpan surat dan arsip, berdasarkan sistem
tertentu, makan dan minum secara teratur dsb
d.
Exhibition
Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan
keberhasilan diri, menggunakan kata – kata yang tidak dipahami oleh orang lain,
bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang
membahayakan, mencertikan hal-hal yang menggelikan dsb
e.
Autonomy
Menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun/mengatakan apapun, bebas
mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain,
menghindari pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab dsb
f.
Affiliation
Setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan sesuatu untuk
kawan, membentuk persahabatan baru membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan
pekerjaan Bersama-sama, akrab dengan kawan, menulis surat persahabatan dsb
g.
Intraception
Menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain untuk
memahami bagaimana perasaan orang lain, menempatkan diri di tempat orang lain,
menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan
bukan apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang lain, menganalisis
motif-motif perilaku orang lain, dan memperkirakan apa yang akan dilakukan
orang lain dsb
h.
Succorance
Mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari
dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya,
,mengharapkan simpati dari orang lain, dan memahami masalah pribadinya,
menerima belai kasih sayang orang lain, mengharapkan bantuan orang lain di saat
dirinya tertekan, mengharapkan maaf dari orang lain apabila dirinya sakit dsb
i.
Dominance
Membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin
dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin terpilih selalu sebagai pemimpin,
mengambil kepurusan dengan mengarahkan kelompok, menetapkan persetujuan secara
sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mengerjakan yang ia
inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan orang lain, mendiktekan apa yang
harus dikerjakan orang lain dsb
j.
Abasement
Merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan/ celaan orang
lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, merasa lebih baik
menghindar dari perkelahian, merasa lebih baik menyatakan pengakuan akan
kekeliruannya, merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain dsb
k.
Nurturance
Senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung,
memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain,
menyenangkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan simpatik
kepada yang terluka/sakit, memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain dsb
l.
Change
Menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami
peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang
berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat,
berpartisipasi dalam kebiasaan baru dsb
m.
Endurance
Bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan
yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada
penyelesaian masalah/teka teki, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan
ganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang
dihadapinya, tekun menghadap pekerjaan tanpa menyimpang, menghindari segala
yang dapat menyimpangkannya dari tugas dsb
n.
Heterosexuality
Berpegian dengan kelompok yang berlawanan jenis
kelamin, melibatkan diri dalam kegiatan social yang melibatkan lawan jenis
kelamin, jatuh cinta pada jenis kelamin lain, mengagumi bentuk tubuh jenis
kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan
bermain yang melibatkan masalah seks, mendengarkan/menyampaikan cerita lucu
tentang seks dsb
o.
Aggression
Menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang
jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan
orang lain, melukai perasaan orang lain, membaca surat kabar tentang perkosaan
dsb.
Sistem informasi psikologi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari kesatuan jaringan kerja yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional yang secara bersama-sama saling berhubungan dalam mengolah data
terkait perilaku dan berbagai proses mental manusia, sehingga pengolahan data
tersebut menghasilkan informasi yang lebih berguna, serta dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan-keputusan bagi penerima informasi.
Menurut
Anggraeni dan Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang
dapat diidentifikasi. Suatu sistem juga dapat dikatakan sebagai gabungan dari
elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai
tujuan atau subtujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010). Adapun elemen-elemen
yang saling berinteraksi dalam membangun suatu sistem yang mampu berjalan
dengan baik adalah sebagai berikut:
a.
Tujuan
Orientasi
pencapaian tujuan yang akan memberikan sifat dinamis kepada sistem, memberi
ciri perubahan yang terus-menerus dalam usaha mencapai tujuan (Marimin,
Tanjung, Prabowo, 2010).
b.
Mekanisme Kontrol
Mekasnisme yang
menyangkut umpan balik sistem yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi
kepada sitem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau
pemecahan persoalan yang dihadapi (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
c.
Input
Energi yang masuk
ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi (Anggraeni &
Irviani, 2017).
d.
Proses
Merupakan proses
perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem (Marimin, Tanjung,
Prabowo, 2010).
e.
Output
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Anggraeni & Irviani,
2017).
Berdasarkan
pemaparan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bagian ini akan dibahas
lebih lanjut penerapan dari setiap elemen-elemen sistem informasi yang
dihubungkan dengan kegunaan sistem informasi tersebut dalam pembuatan tes kepribadian EPPS.
Oleh karena itu, interaksi antar elemen yang akan terjadi untuk membangun suatu
sistem yang mampu beroperasi dengan baik dan benar untuk mengukur kepribadian seseorang
adalah sebagai berikut;
a.
Tujuan
Penulis
akan membuat suatu sistem informasi dengan tujuan untuk mengukur dan mengetahui
tipe kepribadian individu melalui
pemrosesan sejumlah data yang diperoleh.
b.
Input
Masukkan data yang
diterima berupa jawaban antara opsi jawaban a / b yang diperoleh dari jawaban
individu atas pemilihan terhadap salah satu dari dua pernyataan yang disediakan, total aitem terdiri dari 225 pasang pernyataan.
c.
Proses
Data masukkan yang
diberikan akan diterima oleh sistem yang selanjutnya akan melalui proses
skoring pada sistem untuk mengetahui jumlah jawaban individu tersebut, baik
jumlah a / b, yang kemudian opsi-opsi jawaban tersebut akan diberikan bobot
sesuai dengan ketentuan dan digolongkan berdasarkan beberapa kategori
kepribadian.
d.
Output
Hasil akhir yang
diperoleh setelah data yang individu berikan diproses melalui sistem
pemrosesan. Pada bagian ini akan ditampilkan bentuk tampilan yang menunjukkan
jenis kepribadian, serta kelebihan dan kekurangan dari kepribadian individu
tersebut, sehingga mereka dapat melakukan introspeksi dan mengenali diri mereka
lebih baik lagi.
e.
Mekanisme Kontrol
Penulis akan membuat suatu sistem yang
hanya akan memberikan opsi jawaban antara a / b, sehingga data masukkan yang
diberikan individu hanyalah data yang sesuai dengan data yang mampu diolah oleh
sistem. Selain itu, akan diberikan tulisan terkait instruksi dalam pengisian
agar individu dapat dengan mudah cara pengerjaan dan pengisian pada layar
interface dari sistem yang dibuat.
Penggunaan tes kepribadian EPPS berbasis sistem informasi psikologi hanya
boleh dioperasikan oleh mahasiswa psikologi atau lulusan fakultas psikologi
dengan tujuan untuk menjaga kode etik kerahasiaan pengukuran psikologis yang
ada, khususnya penggunaan alat tes kepribadian EPPS ini. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan dalam mengoperasikan aplikasi tes kepribadian EPPS adalah,
sebagai berikut;
1. Lakukan
double-click pada icon aplikasi tes
kepribadian EPPS
2. Kemudian,
akan muncul tampilan “loading-screen”
yang menandakan aplikasi sedang dimuat oleh sistem, lalu tunggu hingga loading bar mencapai 100% dan tampilan
loading-screen akan berubah dengan tampilan untuk mengisi data diri.
3. Isikan data diri Nama dan NPM yang sesuai dengan
database kemahasiswaan yang dapat dilihat pada Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
ataupun Kartu Rancangan Studi (KRS), lalu tekan “Next”. Apabila data diri telah sesuai, maka tampilan aplikasi akan
berubah ke tampilan instruksi pengisian, namun apabila terdapat kesalahan
pengisian data diri, maka akan muncul tulisan “Data diri yang Anda berikan
tidak sesuai, silahkan Anda periksa kembali dan perbaiki.”, dan pengguna
aplikasi diharuskan menekan “OK”, kemudian mengisi ulang data diri dengan Nama
dan NPM yang sesuai dengan milik pengguna.
4. Setelah data diri telah dinyatakan sesuai, maka
akan muncul tampilan instruksi pengisian yang akan digunakan selama tes
kepribadian EPPS ini berlangsung. Apabila pengguna aplikasi sudah memahami
instruksi yang diberikan, maka pengguna dapat menekan tombol “Next”.
5. Kemudian
akan muncul tampilan yang memperlihatkan dua opsi pilihan pernyataan yang harus
dipilih salah satu oleh pengguna aplikasi. Setelah selesai memilih satu opsi
pernyataan, maka bisa tekan tombol “Next”
untuk melanjutkan ke nomor aitem berikutnya. Dan untuk kembali ke nomor aitem
sebelumnya, maka bisa ditekan tombol “Back”.
6. Setelah
menyelesaikan pengerjaan pada aitem nomor 225, tekan tombol finish, maka akan
muncul tulisan “Apakah pilihan jawaban yang Anda pilih telah sesuai dengan
kondisi Anda saat ini?”, dengan menyertakan dua tombol pilihan “Yes” dan “No”.
7. Apabila
jawaban telah sesuai, maka tekan tombol “Yes”
dan tampilan akan berubah menjadi tampilan hasil keseluruhan dari tes
kepribadian yang baru saja dilakukan beserta gambaran kepribadian dan hasil
analisisnya. Sedangkan, apabila menekan tombol “No”, maka tampilan akan kembali ke tampilan aitem-aitem yang
sebelumnya telah dikerjakan.
8. Setelah
melihat hasil dari tes kepribadian yang dilakukan, maka pengguna aplikasi dapat
menekan tombol “Save and print”, lalu hasil tes kepribadian secara otomatis
akan tersimpan pada server database kemahasiswaan Universitas Gunadarma dan
akan tercetak dalam bentuk kertas berukuran A4 untuk digunakan oleh pengguna
aplikasi untuk mengenali kepribadiannya masing-masing.
9. Setelah hasil tes
kepribadian disimpan dan diprint, lalu tekan tombol close untuk menutup hasil
tes yang muncul, dan tampilan akan kembali ke tampilan awal saat hendak
memasukkan data diri.
10. Hasil
yang telah diperoleh dapat diakses kembali melalui studentsite masing-masing
mahasiswa dengan men-download file
tersebut pada bagian Kepribadian EPPS.
Kepribadian adalah
sifat umum individu yang berasal dari organisasi pikiran, kegiatan, dan
perasaan yang membentuk suatu pola yang relatif menetap, sehingga menciptakan
suatu ciri khas bagi individu tersebut dan dapat mempengaruhi kemampuan
individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Menurut Henry A.
Murray pada tahun 1958 dan telah direvisi di tahun 1959, kepribadian setiap individu tidak dapat
dilepaskan dari 15 komponen kepribadian, yaitu; Achievement, Deference, Order, Exhibition, Autonomy, Affiliation, Intraception, Succorance, Dominance, Abasement, Nurturance, Change, Endurance, Heterosexuality, Aggression.
Tes kepribadian
adalah seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana
kecenderungan seseorang bertingkah laku. EPPS merupakan tes kepribadian yang
disusun pertama kali sebagai alat riset dan konseling, yang dengan cepat dan
mudah dapat mengukur sejumlah komponen yang membentuk kepribadian individu. Kepribadian
seseorang diukur dengan instrumen tes ini melalui proses pemilihan salah satu
dari dua opsi yang disediakan pada satu aitem. Sedangkan aitem dalam alat ukur
kepribadian ini sendiri terdiri dari 225 aitem.
Sistem informasi psikologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari kesatuan jaringan kerja yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional yang secara bersama-sama saling berhubungan dalam
mengolah data terkait perilaku dan berbagai proses mental manusia, sehingga
pengolahan data tersebut menghasilkan informasi yang lebih berguna, serta dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan-keputusan bagi penerima informasi.
Menurut Anggraeni dan
Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat
diidentifikasi. Setiap
elemen dalam suatu
sistem informasi akan saling
berhubungan untuk membangun suatu alat tes kepribadian EPPS.
Oleh karena itu, interaksi antar elemen akan berperan sangat besar untuk membangun suatu
sistem yang mampu beroperasi dengan baik dan benar, maka dalam pembuatan aplikasi ini haruslah memiliki
tujuan agar dapat mengukur dan mengetahui tipe
kepribadian individu melalui
pemrosesan sejumlah data. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan bentuk data
masukkan (input), bagaimana cara
pemrosesan data, serta tampilan hasil akhir (output), dan juga mekanisme kontrol aplikasi tersebut. Adapun
pembahasan mengenai cara penggunaan aplikasi tes kepribadian EPPS telah
dijelaskan secara rinci pada bab sebelumnya, sehingga dapat dipahami lebih
lanjut, sehingga aplikasi tes kepribadian EPPS dapat dioperasikan dengan
sebaik-baiknya oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2018).
Psikologi kepribadian. Ed. 8. Malang : UMM Press.
Anggraeni, E. Y., & Irviani, R.
(2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi
umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Ganelli, A. E., Dewi,
R., & Rabialdi. (2010). Kepribadian perempuan Aceh yang tangguh. Medan :
USU Press.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem
informasi. Yogyakarta : Deepublish.
Kusrini. (2007). Strategi perancangan
dan pengelolaan basis data. Yogyakarta : ANDI.
Marimin, Tanjung, H., & Prabowo, H.
(2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta :
Grasindo.
Maryono, Y., & Istiana, B. P. (2007). Teknologi
informasi dan komunikasi. Jakarta : Yudhistiara Quadra.
Masganti. (2017). Psikologi
perkembangan anak usia dini. Ed. 1. Depok : Prenadamedia.
Sunaryo. (2002).
Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Wade, & Tavris. (2008). Psikologi.
Ed. 9. Jil. 1. Jakarta : Erlangga.