Indonesia
merupakan negara yang kaya akan ragam suku dan budayanya. Oleh karena itu kaitan
ilmu budaya dasar dengan psikologi merupakan hal yang berguna untuk
meningkatkan sikap toleransi dan menghargai antar suku dan budaya. Kita mungkin
mengenal berbagai macam suku dan budaya nusantara, tetapi apakah kita sudah
tahu apa itu budaya? untuk itu mari kita membahas Ilmu Budaya Dasar yang erat
kaitannya dengan psikologi.
Ilmu Budaya Dasar
Budaya
merupakan fokus utama dalam ilmu ini, jadi ada baiknya apabila kita mengenal
apa itu budaya? Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. sedangkan kata budaya sendiri berasal dari bahasa sanskerta
buddhayah yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dapat disimpulkan bahwa Ilmu
budaya dasar adalah ilmu yang membahas konsep dasar dari cara hidup suatu
kelompok yang mewarisi budayanya dalam kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
agar memperluas pandangan kita terhadap kebudayaan dalam kehidupan
bermasyarakat tanpa merendahkan atau membedakan derajat budaya yang satu dengan
yang lainnya.
Psikologi
Budaya
suatu suku pada dasarnya dapat merubah pola pikir dan prilaku seseorang menuju
arah yang lebih baik atau sebaliknya. Oleh karena itu penerapan ilmu ini dapat sangat
berguna dalam kehidupan bersuku dan berbudaya. Jadi, apa itu psikologi? Psikologi adalah ilmu kejiwaan yang meliputi
mental dan prilaku manusia yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik
(fisiologis) dan pikiran (neurobiologis) dengan tujuan memecahkan masalah
kejiwaan atau prilaku masyarakat yang menyimpang dan mengontrol penyelewengan
prilaku bermasayarakat. Sedangkan kata psikologi sendiri berasal dari bahasa
Yunani kuno: Psychē (jiwa) dan logia (ilmu) yang dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Kaitan Ilmu Budaya Dasar Dengan Psikologi
Ilmu
budaya dasar dengan psikologi memiliki kaitan yang sangat erat dimana suatu
budaya dapat merubah pola pikir dan prilaku seseorang dan begitu pula
sebaliknya. Setiap suku memiliki budaya yang berbeda, oleh karena itu ilmu
psikologi juga dapat digunakan untuk mengenal suatu budaya agar nantinya kita
dapat beradapatasi dan memprediksi prilaku dari suku tersebut dengan baik
sehingga tidak merusak keharmonisan kita dalam berkomunikasi.
Fenomena
di masyarakat yang menunjukkan eratnya kaitan Ilmu Budaya Dasar dengan
Psikologi adalah;
Dari
sekian banyak fenomena yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar dan psikologi, saya
memilih satu budaya asli indonesia yang berasal dari pulau dewata bali. Disana
setiap tahunnya di adakan budaya keagamaan Ritual Melasti.
Ritual
Melasti
Ritual Melasti adalah kegiatan
penyucian diri menjelang Hari Raya Nyepi tahun baru Saka yang ditandai
iring-iringan warga berpakaian adat membawa "Pratime" menuju berbagai
pantai.
Pratime
itu adalah benda lambang pemujaan di setiap pura dari masing-masing banjar yang
disucikan atau disakralkan, disertai berbagai perlengkapan seperti sesajen,
umbul-umbul, payung, dengan iringan tetabuhan seperti musik tradisional
bleganjur.
Saat proses Melasti, warga yang membawa Pratime dan benda-benda sakral lainnya menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.
Saat proses Melasti, warga yang membawa Pratime dan benda-benda sakral lainnya menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.
Ritual
penyucian meliputi dua hal, yakni "bhuana agung" atau alam semesta
dan "bhuana alit" yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Dan ritual
tersebut dilakukan oleh tiap kelompok, yang terdiri dari puluhan banjar dalam
satu desa adat itu.
Mengapa ritual melasti di anggap fenomena yang berakaitan dengan ilmu budaya dasar dan psikologi? setelah kita mendalami dan mengetahui pengertian dari ilmu budaya dasar dan psikologi, Bisa kita katakan bahwa ritual melasti merupakan salah satu budaya keagamaan yang telah dijalankan turun termurun dari generasi ke generasi dengan adanya perkembangan budaya, apabila orang yang meyakininya maka ritual ini dapat memberikan kesan damai, tentram, dan ketenangan bagi jiwa dan raganya dimana hal ini berarti budaya dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang yang meyakini dan melakukannya.