Aplikasi Tes Kepribadian EPPS




Psikologi adalah ilmu yang memperlajari kondisi kejiwaan (kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun emosionalnya. Seperti yang sudah dikemukakan mengenai pengertian psikologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa itu sendiri tidak nampak, maka yang dapat dilihat atau diobservasi ialah perilaku atau aktivitas0aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa. Perilaku dalam hal ini yaitu meliputi perilaku nampak (overt behavior) dan juga perilaku yang tidak nampak (innert behavior). (Walgito, 2005)
Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai hal, contohnya tes kepribadian. Tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual dan unik, yang berarti tidak seorangpun yang memiliki kepribadian yang sama diantara satu dengan lainnya dan kepribadian itu bukan berarti benar atau salah, bukan juga yang baik ataupun yang buruk. Tes tersebut berupa kuesioner atau instrument standar lainnya yang didesain untuk mengungkapkan karakter seseorang. Tes kepribadian sebagai analisis untuk menghasilkan respon yang konon merupakan kepribadian dari seseorang dan biasanya digunakan dalam riset psikologi untuk menguji berbagai teori kepribadian. Selain itu, tes kepribadian mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi seleksi, klarifikasi, dan deskripsi. Fungsi seleksi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu yang sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan. Fungsi klarifikasi untuk mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis dari hasil tes yang dilakukan. Sedangkan, fungsi deskripsi digunakan untuk menjelaskan profil seseorang baik kepribadian, tingkah laku, kemampuan, minat, dan bakat.
Berdasarkan berbagai fungsi tes kepribadian, aplikasi penilaian tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi dirancang sebagai fungsi deskripsi yaitu untuk mengetahui minat dan gambaran kepribadian pada mahasiswa-mahasiswi di  universitas gunadarma, khususnya fakultas psikologi, sehingga lulusan universitas gunadarma memiliki gambaran mengenai minat dan kepribadian dirinya masing-masing, yang dapat digunakan untuk menemukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan gambaran dirinya.
Pentingnya diadakan tes kepribadian karena kepribadian manusia menentukkan bagaimana setiap individu mengoperasikan dirinya di dunia kerja. Apabila kepribadian individu memiliki kecocokkan dengan pekerjaan yang dijalani, maka individu tersebut akan cenderung bekerja lebih giat dan memperoleh stres dalam kadar yang rendah, sehingga produktivitas kerja individu terus senantiasa meningkat dan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tempat individu tersebut bekerja. Selain itu, kecocokkan antara kepribadian pekerja dengan pekerjaannya juga dapat mendorong individu untuk mengembangkan serta mengerahkan bakat yang dimilikis secara maksimal. Bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu atau tidak mampu dalam melakukan suatu aktivitas secara mudah atau sulit (Herawati, 2008).
Berdasarkaan besarnya manfaat dari mengenali kepribadian mahasiswa untuk mempermudah setiap lulusan mahasiswa di Universitas Gunadarma, maka tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi dibuat agar dapat digunakan serta mempermudah proses mengenali kepribadian mahasiswa melalui tes kepribadian. Adapun keunggulan tes kepribadian menggunakan basis sistem informasi adalah mempercepat proses, serta menghemat biaya pengoperasian, atau dengan kata lain tes yang dilakukan akan berlangsung efisien dan efektif.


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu;
1.           Apa yang dimaksud dengan kepribadian?
2.           Apa teori kepribadian yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur kepribadian individu?
3.           Apa yang dimaksud tes kepribadian?
4.           Apa yang dimaksud tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi?
5.           Bagaimana cara menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi psikologi yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang?


Berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan, maka tujuan yang diharapkan penulis dapat tercapai yaitu;
1.         Mengetahui pengertian dari kepribadian
2.         Memahami teori kepribadian yang digunakan sebagai landasan pembuatan aplikasi tes kepribadian
3.         Mengetahui pengertian dari tes kepribadian
4.         Membuat suatu aplikasi tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi yang dapat digunakan untuk mengukur kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.
5.         Memahami cara penggunaan aplikasi tes kepribadian berbasis sistem inforamsi psikologi yang telah dibuat, sehingga dapat dioperasikan secara luas untuk mengukur kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.


Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain, yaitu;
1.           Bagi Mahasiswa
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi ini, mahasiswa fakultas psikologi dapat mengoperasikan aplikasi ini guna mengukur kepribadian serta mengenali bakat yang dimiliki mahasiswa-mahasiswi di Universitas Gunadarma. Selain itu, Mahasiswa dari fakultas diluar psikologi juga dapat merasakan manfaatnya dengan menggunakan aplikasi tersebut untuk mengenali dirinya lebih jauh dengan bantuan mahasiswa fakultas psikologi.
2.           Bagi Universitas Gunadarma
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian berbasis sistem informasi psikolomgi ini, Universitas Gunadarma diharapkan mampu menemukan solusi baru dalam bentuk aplikasi tes kepribadian ini guna mengenali dan mengukur kepribadian setiap mahasiswa yang terdaftar, sehingga peluang lulusan mahasiswa Universitas Gunadarma untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan individu yang bersangkutan semakin besar.
3.           Bagi Masyarakat
Dengan penyusunan makalah serta pembuatan tes kepribadian berbasis sistem informasi psikologi ini, diharapkan pengunaannya lebih luas lagi, tidak hanya pada ranah universitas saja, namun meluas hingga ke masyarakat umum, sehingga  masyakarat juga dapat terbantu dengan adanya aplikasi ini untuk mengenali gambaran mengenai dirinya sendiri.
4.           Bagi Penulis
Dengan penyelesaian penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan bahwa makalah ini dapat memberikan perolehan nilai akademis yang maksimal untuk mata kuliah softskill Sistem Informasi Psikologi. Selain itu, makalah ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh penulis dengan menambahkan wawasan serta mengembangkan kemampuan softskill penulis.



Kepribadian adalah sifat umum individu yang berasal dari organisasi pikiran, kegiatan, dan perasaan yang membentuk suatu pola yang relatif menetap, sehingga menciptakan suatu ciri khas bagi individu tersebut dan dapat mempengaruhi kemampuan individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Menurut Henry A. Murray pada tahun 1958 dan telah direvisi di tahun 1959,  kepribadian setiap individu tidak dapat dilepaskan dari 15 komponen kepribadian sebagai berikut;
a.         Achievement
Kebutuhan atau dorongan untuk mencapai hasil kerja atau belajar sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, untuk dikenal otoritasnya, mengerjakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah rumit-rumit, dan ingin mengerjakan sesuatu lebih baik dari yang lain, dsb.
b.        Deference
Kebutuhan atau dorongan untuk mendapatkan pengaruh dari orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, membaca kisah tentang orang-orang besar, menyesuaikan diri pada kebiasaan dan menghindar dari yang tidak biasa, menyerahkan kepada orang lain untuk mengambil keputusan.
c.         Order
Kebutuhan untuk memiliki pekerjaan tertulis tetap rapih dan teratur, membuat rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukan keteraturan dalam berbagai hal, memelihara segala sesuatu tetap rapih dan teratur, memperinci pekerjaan secara teratur, menyimpan surat dan arsip, berdasarkan sistem tertentu, makan dan minum secara teratur dsb
d.        Exhibition
Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata – kata yang tidak dipahami oleh orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, mencertikan hal-hal yang menggelikan dsb
e.         Autonomy
Menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun/mengatakan apapun, bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab dsb
f.          Affiliation
Setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan Bersama-sama, akrab dengan kawan, menulis surat persahabatan dsb
g.        Intraception
Menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain untuk memahami bagaimana perasaan orang lain, menempatkan diri di tempat orang lain, menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang lain, menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan memperkirakan apa yang akan dilakukan orang lain dsb
h.        Succorance
Mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya, ,mengharapkan simpati dari orang lain, dan memahami masalah pribadinya, menerima belai kasih sayang orang lain, mengharapkan bantuan orang lain di saat dirinya tertekan, mengharapkan maaf dari orang lain apabila dirinya sakit dsb
i.          Dominance
Membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin terpilih selalu sebagai pemimpin, mengambil kepurusan dengan mengarahkan kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan orang lain, mendiktekan apa yang harus dikerjakan orang lain dsb
j.          Abasement
Merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan/ celaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, merasa lebih baik menghindar dari perkelahian, merasa lebih baik menyatakan pengakuan akan kekeliruannya, merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain dsb
k.        Nurturance
Senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan simpatik kepada yang terluka/sakit, memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain dsb
l.          Change
Menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat, berpartisipasi dalam kebiasaan baru dsb
m.      Endurance
Bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada penyelesaian masalah/teka teki, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan ganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadap pekerjaan tanpa menyimpang, menghindari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas dsb
n.        Heterosexuality
Berpegian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri dalam kegiatan social yang melibatkan lawan jenis kelamin, jatuh cinta pada jenis kelamin lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, mendengarkan/menyampaikan cerita lucu tentang seks dsb
o.        Aggression
Menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain, melukai perasaan orang lain, membaca surat kabar tentang perkosaan dsb.


Sistem informasi psikologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari kesatuan jaringan kerja yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang secara bersama-sama saling berhubungan dalam mengolah data terkait perilaku dan berbagai proses mental manusia, sehingga pengolahan data tersebut menghasilkan informasi yang lebih berguna, serta dapat mempengaruhi pengambilan keputusan-keputusan bagi penerima informasi.

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Suatu sistem juga dapat dikatakan sebagai gabungan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010). Adapun elemen-elemen yang saling berinteraksi dalam membangun suatu sistem yang mampu berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
a.       Tujuan
Orientasi pencapaian tujuan yang akan memberikan sifat dinamis kepada sistem, memberi ciri perubahan yang terus-menerus dalam usaha mencapai tujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
b.      Mekanisme Kontrol
Mekasnisme yang menyangkut umpan balik sistem yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sitem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
c.       Input
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi (Anggraeni & Irviani, 2017).
d.      Proses
Merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
e.       Output
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Anggraeni & Irviani, 2017).

Berdasarkan pemaparan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut penerapan dari setiap elemen-elemen sistem informasi yang dihubungkan dengan kegunaan sistem informasi tersebut dalam pembuatan tes kepribadian EPPS. Oleh karena itu, interaksi antar elemen yang akan terjadi untuk membangun suatu sistem yang mampu beroperasi dengan baik dan benar untuk mengukur kepribadian seseorang adalah sebagai berikut;
a.         Tujuan
Penulis akan membuat suatu sistem informasi dengan tujuan untuk mengukur dan mengetahui tipe kepribadian individu melalui pemrosesan sejumlah data yang diperoleh.
b.        Input
Masukkan data yang diterima berupa jawaban antara opsi jawaban a / b yang diperoleh dari jawaban individu atas pemilihan terhadap salah satu dari dua pernyataan yang disediakan, total aitem terdiri dari 225 pasang pernyataan.
c.         Proses
Data masukkan yang diberikan akan diterima oleh sistem yang selanjutnya akan melalui proses skoring pada sistem untuk mengetahui jumlah jawaban individu tersebut, baik jumlah a / b, yang kemudian opsi-opsi jawaban tersebut akan diberikan bobot sesuai dengan ketentuan dan digolongkan berdasarkan beberapa kategori kepribadian.
d.        Output
Hasil akhir yang diperoleh setelah data yang individu berikan diproses melalui sistem pemrosesan. Pada bagian ini akan ditampilkan bentuk tampilan yang menunjukkan jenis kepribadian, serta kelebihan dan kekurangan dari kepribadian individu tersebut, sehingga mereka dapat melakukan introspeksi dan mengenali diri mereka lebih baik lagi.
e.         Mekanisme Kontrol
Penulis akan membuat suatu sistem yang hanya akan memberikan opsi jawaban antara a / b, sehingga data masukkan yang diberikan individu hanyalah data yang sesuai dengan data yang mampu diolah oleh sistem. Selain itu, akan diberikan tulisan terkait instruksi dalam pengisian agar individu dapat dengan mudah cara pengerjaan dan pengisian pada layar interface dari sistem yang dibuat.


Penggunaan tes kepribadian EPPS berbasis sistem informasi psikologi hanya boleh dioperasikan oleh mahasiswa psikologi atau lulusan fakultas psikologi dengan tujuan untuk menjaga kode etik kerahasiaan pengukuran psikologis yang ada, khususnya penggunaan alat tes kepribadian EPPS ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengoperasikan aplikasi tes kepribadian EPPS adalah, sebagai berikut;
1.         Lakukan double-click pada icon aplikasi tes kepribadian EPPS
2.      Kemudian, akan muncul tampilan “loading-screen” yang menandakan aplikasi sedang dimuat oleh sistem, lalu tunggu hingga loading bar mencapai 100% dan tampilan loading-screen akan berubah dengan tampilan untuk mengisi data diri.
3.     Isikan data diri Nama dan NPM yang sesuai dengan database kemahasiswaan yang dapat dilihat pada Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ataupun Kartu Rancangan Studi (KRS), lalu tekan “Next”. Apabila data diri telah sesuai, maka tampilan aplikasi akan berubah ke tampilan instruksi pengisian, namun apabila terdapat kesalahan pengisian data diri, maka akan muncul tulisan “Data diri yang Anda berikan tidak sesuai, silahkan Anda periksa kembali dan perbaiki.”, dan pengguna aplikasi diharuskan menekan “OK”, kemudian mengisi ulang data diri dengan Nama dan NPM yang sesuai dengan milik pengguna.
4.    Setelah data diri telah dinyatakan sesuai, maka akan muncul tampilan instruksi pengisian yang akan digunakan selama tes kepribadian EPPS ini berlangsung. Apabila pengguna aplikasi sudah memahami instruksi yang diberikan, maka pengguna dapat menekan tombol “Next”.
5.     Kemudian akan muncul tampilan yang memperlihatkan dua opsi pilihan pernyataan yang harus dipilih salah satu oleh pengguna aplikasi. Setelah selesai memilih satu opsi pernyataan, maka bisa tekan tombol “Next” untuk melanjutkan ke nomor aitem berikutnya. Dan untuk kembali ke nomor aitem sebelumnya, maka bisa ditekan tombol “Back”.
6.    Setelah menyelesaikan pengerjaan pada aitem nomor 225, tekan tombol finish, maka akan muncul tulisan “Apakah pilihan jawaban yang Anda pilih telah sesuai dengan kondisi Anda saat ini?”, dengan menyertakan dua tombol pilihan “Yes” dan “No”.
7.    Apabila jawaban telah sesuai, maka tekan tombol “Yes” dan tampilan akan berubah menjadi tampilan hasil keseluruhan dari tes kepribadian yang baru saja dilakukan beserta gambaran kepribadian dan hasil analisisnya. Sedangkan, apabila menekan tombol “No”, maka tampilan akan kembali ke tampilan aitem-aitem yang sebelumnya telah dikerjakan.
8.   Setelah melihat hasil dari tes kepribadian yang dilakukan, maka pengguna aplikasi dapat menekan tombol “Save and print”, lalu hasil tes kepribadian secara otomatis akan tersimpan pada server database kemahasiswaan Universitas Gunadarma dan akan tercetak dalam bentuk kertas berukuran A4 untuk digunakan oleh pengguna aplikasi untuk mengenali kepribadiannya masing-masing.
9.    Setelah hasil tes kepribadian disimpan dan diprint, lalu tekan tombol close untuk menutup hasil tes yang muncul, dan tampilan akan kembali ke tampilan awal saat hendak memasukkan data diri.
10.   Hasil yang telah diperoleh dapat diakses kembali melalui studentsite masing-masing mahasiswa dengan men-download file tersebut pada bagian Kepribadian EPPS.



Kepribadian adalah sifat umum individu yang berasal dari organisasi pikiran, kegiatan, dan perasaan yang membentuk suatu pola yang relatif menetap, sehingga menciptakan suatu ciri khas bagi individu tersebut dan dapat mempengaruhi kemampuan individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Menurut Henry A. Murray pada tahun 1958 dan telah direvisi di tahun 1959,  kepribadian setiap individu tidak dapat dilepaskan dari 15 komponen kepribadian, yaitu; Achievement, Deference, Order, Exhibition, Autonomy, Affiliation, Intraception, Succorance, Dominance, Abasement, Nurturance, Change, Endurance, Heterosexuality, Aggression.
Tes kepribadian adalah seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan seseorang bertingkah laku. EPPS merupakan tes kepribadian yang disusun pertama kali sebagai alat riset dan konseling, yang dengan cepat dan mudah dapat mengukur sejumlah komponen yang membentuk kepribadian individu. Kepribadian seseorang diukur dengan instrumen tes ini melalui proses pemilihan salah satu dari dua opsi yang disediakan pada satu aitem. Sedangkan aitem dalam alat ukur kepribadian ini sendiri terdiri dari 225 aitem.
Sistem informasi psikologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari kesatuan jaringan kerja yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang secara bersama-sama saling berhubungan dalam mengolah data terkait perilaku dan berbagai proses mental manusia, sehingga pengolahan data tersebut menghasilkan informasi yang lebih berguna, serta dapat mempengaruhi pengambilan keputusan-keputusan bagi penerima informasi.
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Setiap elemen dalam suatu sistem informasi akan saling berhubungan untuk membangun suatu alat tes kepribadian EPPS. Oleh karena itu, interaksi antar elemen akan berperan sangat besar untuk membangun suatu sistem yang mampu beroperasi dengan baik dan benar, maka dalam pembuatan aplikasi ini haruslah memiliki tujuan agar dapat mengukur dan mengetahui tipe kepribadian individu melalui pemrosesan sejumlah data. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan bentuk data masukkan (input), bagaimana cara pemrosesan data, serta tampilan hasil akhir (output), dan juga mekanisme kontrol aplikasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai cara penggunaan aplikasi tes kepribadian EPPS telah dijelaskan secara rinci pada bab sebelumnya, sehingga dapat dipahami lebih lanjut, sehingga aplikasi tes kepribadian EPPS dapat dioperasikan dengan sebaik-baiknya oleh pembaca.


DAFTAR PUSTAKA


Alwisol. (2018). Psikologi kepribadian. Ed. 8. Malang : UMM Press.
Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Ganelli, A. E., Dewi, R., & Rabialdi. (2010). Kepribadian perempuan Aceh yang tangguh. Medan : USU Press.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta : ANDI.
Marimin, Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Grasindo.
Maryono, Y., & Istiana, B. P. (2007). Teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta : Yudhistiara Quadra.
Masganti. (2017). Psikologi perkembangan anak usia dini. Ed. 1. Depok : Prenadamedia.
Sunaryo. (2002). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Wade, & Tavris. (2008). Psikologi. Ed. 9. Jil. 1. Jakarta : Erlangga.